Minggu, 24 Oktober 2010

Makalah Bisnis Menciptakan Lapangan Pekerjaan




KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdullilah, saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.  Adapun  judul penulisan makalah yang saya sajikan ini adalah BISNIS MENCIPTAKAN LAPANGAN PEKERJAAN.
Tujuan penulisan makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pangantar Bisnis.  Sebagai bahan penulisan di ambil dari beberapa sumber yang mendukung penulisan ini.  Akhir kata saya mohon saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan saya di masa yang akan datang.




Penulis




A.  PENGERTIAN
Kondisi ekonomi riil di negeri kita yang sampai dengan saat ini belum bergulir dengan baik, ditambah lagi akibat Krisis Ekonomi Global yang melanda dunia dan sudah mulai dirasakan oleh dunia usaha di Indonesia, sehingga mengakibatkan 2 (dua) hal pokok yang menghantam langsung dunia kerja, yaitu:
  1. Lapangan kerja semakin sulit dan sempit;
  2. PHK insidentil maupun masal sudah mulai dilakukan oleh banyak perusahaan.
Sempit dan sulitnya mencari pekerjaan bagi angkatan kerja baru dan korban PHK yang semakin banyak, baik yang masih dalam usia produktif maupun pensiun dini serta yang memang sudah masa pensiun tiba.  Apabila tidak ada aktivitas atau saluran untuk mendapatkan penghasilan, maka akan menimbulkan gejolak social di masyarakat.
Mengandalkan adanya lapangan kerja yang disediakan oleh Pemerintah atau swasta, untuk masa sekarang ini masih belum dapat diharapkan.  Sehingga langkah jitu yang dapat kita lakukan adalah menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri, syukur-syukur dapat mempekerjakan orang lain juga, dengan jalan berwira usaha.
Dengan membuka usaha sendiri, maka seseorang bisa mewujudkan cita-cita untuk mandiri, dan bahkan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.  Apalagi untuk menjadi wirausahawan baru tidaklah selalu harus memunyai modal besar.  Asalkan punya kemauan untuk maju dan bisa membidik pangsa pasar dengan jenis-jenis usaha, maka jenis usaha yang bermodal relatif kecil pun bisa menjadi besar.  Tentunya dengan pelaksanaan tatanan manajemen yang baik.

1.  Ketenaga Kerjaan di Indonesia
Keadaan ketenagakerjaan di Indonesia pada semester pertama tahun 2010 menunjukkan adanya sedikit perbaikan yang digambarkan dengan adanya peningkatan kelompok penduduk yang bekerja, serta penurunan tingkat pengangguran.
Pada bulan Februari 2010, jumlah angkatan kerja mencapai 116 juta orang naik 2,17 juta orang dibanding keadaan Agustus 2009 dan naik 2,26 juta orang dibanding keadaan Februari 2009.  Penduduk yang bekerja pada Februari 2010 bertambah sebanyak 2,54 juta orang dibanding keadaan Agustus 2009, dan bertambah 2,92 juta orang dibanding keadaan setahun yang lalu (Februari 2009).
Jumlah penganggur pada Februari 2010 mengalami penurunan sekitar 370 ribu orang jika
dibanding keadaan Agustus 2009, dan mengalami penurunan 670 ribu orang jika dibanding keadaan Februari 2009.  Peningkatan jumlah tenaga kerja serta penurunan angka pengangguran telah menaikkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 0,23 persen selama periode satu tahun terakhir.

2.   Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2009, jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2010 mengalami kenaikan terutama di Sektor Jasa Kemasyarakatan sebesar 1,62 juta orang (11,52 persen) dan Sektor Pertanian sebesar 1,22 juta orang (2,92 persen). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Konstruksi sebesar 650 ribu orang (11,70 persen) dan Sektor Transportasi sebesar 300 ribu orang (4,91 persen).  Jika dibandingkan dengan Februari 2009 tidak semua sektor mengalami kenaikan jumlah pekerja.  Sektor-sektor yang mengalami penurunan jumlah pekerja adalah Sektor Transportasi sebesar 130 ribu orang (2,19 persen) dan Sektor Pertanian sebesar 200 ribu orang (0,47 persen).  Sektor Jasa Kemasyarakatan, Industri dan Perdagangan menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja pada bulan Februari 2010.

3.  Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama
Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan.  Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal.  Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2010 sekitar 33,74 juta orang (31,42 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 73,67 juta orang (68,58 persen) bekerja pada kegiatan informal.
Dari 107,41 juta orang yang bekerja pada Februari 2010, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan sebesar 30,72 juta orang (28,61 persen), diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 21,92 juta orang (20,41 persen), dan berusaha sendiri sejumlah 20,46 juta orang (19,05 persen), sedangkan yang terkecil adalah berusaha dibantu buruh tetap sebesar 3,02 juta orang (2,81 persen).
Dalam satu tahun terakhir (Februari 2009–Februari 2010) terdapat penambahan pekerja dengan status buruh/karyawan sebesar 1,81 juta orang, dan pekerja keluarga sebanyak 1,02 juta orang.  Sementara itu pada status pekerja bebas di pertanian terjadi penurunan sebesar 30 ribu orang.

4.  Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja
Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja perminggu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu, namun ada kecenderungan peningkatan jumlah pekerja pada kelompok 35 jam keatas.  Pada Februari 2010, pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam perminggu porsinya relatif kecil yaitu hanya 1,48 juta orang atau sekitar 1,38 persen dari total penduduk yang bekerja (107,41 juta orang).  Sementara itu penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu pekerja pada kelompok 35 jam keatas jumlahnya mencapai 74,60 juta orang (69,46 persen).

5.  Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan
Pada bulan Februari 2010, jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk semua golongan pendidikan mengalami kenaikan jika dibandingkan keadaan Agustus 2009.
Pada Februari 2010, pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap tinggi yaitu sekitar 55,31 juta orang (51,50 persen), sedangkan jumlah pekerja dengan pendidikan tinggi masih relatif kecil.  Pekerja dengan pendidikan Diploma hanya sebesar 2,89 juta orang (2,69 persen) dan pekerja dengan pendidikan Sarjana hanya sebesar 4,94 juta orang (4,60 persen).  Penyerapan tenaga kerja dalam enam bulan terakhir (Agustus 2009–Februari 2010) masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah.

6.  Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan
Jumlah pengangguran pada Februari 2010 mencapai 8,59 juta orang atau 7,41 persen dari total angkatan kerja.  Secara umum Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung menurun, dimana TPT Februari 2010 sebesar 7,41 persen turun dari TPT Agustus 2009 sebesar 7,87 persen dan TPT Februari 2009 sebesar 8,14 persen.
Jika dibandingkan keadaan Agustus 2009 TPT untuk semua tingkat pendidikan mengalami penurunan, kecuali TPT untuk tingkat pendidikan Diploma dan Sarjana yang mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,05 persen dan 1,16 persen, hal ini diduga karena lapangan kerja yang tersedia belum mensyaratkan pendidikan tinggi.  Pada semester ini, TPT untuk pendidikan Diploma mendominasi, yaitu sebesar 15,71 persen.


B.  Kiat Sukses Berbisnis

1.Jujur & Komitmen
Kalau kita janji bayar utang tanggal sekian, maka pastikan pada tanggal itu kita bayar, kalau ada sesuatu terjadi maka datang dan sampaikanlah sebelum deadline.

2.Jangan makan uang yang bukan hak kita
Jangan mengambil uang kembalian dari pelanggan walaupun hanya 100 rupiah tanpa seijin pelanggan. Meskipun itu adalah hal kecil, tapi dapat berdampak buruk pada perusahaan.

3.Bayar Zakat
Di dalam harta kita terdapat hak orang lain yang harus kita berikan kepada orang yang membutuhkannya, karena itu bukanlah hak kita sepenuhnya.

4.Bersedekah
sedekah merupakan bagian dari upaya tazkiyatun nafs (membersihkan diri, lahir-batin). Kita butuh sedekah, sebab sedekah itu akan kembali kepada kita dalam beragam bentuk.  Karena bersedekah itu dapat membuat kita menjadi kaya dalam hal materi dan non materi.


C.  Bagaimana Untuk Memulai Menjadi Pengusaha

Roger Hamlton menyebutkan ada 8 Profil ,yg merupakan jalur alami untuk membangun kekayaan, kedelapan profil itu adalah:

1.      Creator, Orang seperti ini diwakili oleh Bill Gates, Walt Disney, Richard Branson dan sebagainya.  Mereka adalah orang-orang kreatif dan banyak idenya.  Mereka akan terus berkreasi dengan apa pun yang dimilikinya, meskipun terbatas.  Mereka fokus di sisi kreatif saja dan menyerahkan pekerjaan lainnya kepada supporter atau mechanic dan lainnya.

2.      Star (bintang), contohnya adalah Oprah Winfrey, David Beckham, dan sebagainya.  Mereka menjadi magnet bagi uang.  Personal branding mereka kuat dan melekat pada dirinya.  Uang didapatnya ketika ia tampil di pentas.  Biasanya mereka ini adalah orang-orang yang ekstrovert, suka tampil didepan orang banyak.

3.      Supporter (pendukung), Diwakili oleh Jack Welch (mantan CEO GE), TP Rachmat (Astra).  Mereka suka memimpin orang, adalah manajer yang handal dan hebat dalam mengelola perusahaan.

4.      Deal Maker, contohnya adalah Donald Trump, Li Kashing.  Mereka suka bernegosiasi sampai titik darah penghabisan.  Akalnya ada 1001 untuk mendapatkan best deal.

5.      Trader (pedagang), contohnya adalah George Soros, Theo F. Toemion.  Mereka mencari produk dengan harga murah dan bisa dijual harga tinggi.  Timing adalah salah satu kunci keberhasilannya.  Visinya adalah jangka pendek, yang penting beli di harga sekian dan jual di harga sekian.

6.      Accumulator, tokohnya adalah Warren Buffet, Robert Kiyosaki.  Mereka suka mengumpulkan aset, menunggu dengan sabar sampai harganya tinggi dan menjual atau mendapatkan cashflow dari aset itu.

7.      Lord, mereka adalah orang yang suka dengan detail, suka menghitung dengan matang dan jeli, pintar merekayasa keuangan.  Profil ini diwakili oleh Andrew Carnegie, Laxmi Mittal, Sandiaga Uno dan sebagainya.  Mereka bisa membangun kekayaan dengan modal nol.

8.      Mechanic, Orang tipe ini adalah para pembuat sistem dan mengembangkannya.  Contohnya adalah Ray Kroc (Mc Donald's), Sam Walton (Wal Mart) dan sebagainya.  Mereka selalu berpikir bagaimana agar sistem bisnisnya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.


D.  EMPAT ALASAN MENGAPA HARUS BERBISNIS
Kalau anda khawatir dengan nasib masa depan anda, sehingga harus mengorbankan bakat dan minat anda sebenarnya.  Maka cobalah anda untuk berbisnis, Karena semua orang dengan basis jurusan apapun pasti bisa melakukannya.  Ada beberapa alasan mengapa anda harus mempertimbangkan berbisnis sebagai cita-cita masa depan anda:
1.      Wilayah Peluang yang Begitu Luas
Ketika lowongan pekerjaan telah semakin sedikit, sebaliknya peluang bisnis justru tetap terbuka dengan seluas-luasnya, bahkan hampir tidak terbatas.  Karena pada dasarnya berbisnis adalah usaha memenuhi kebetuhan orang lain dan orang lain menggantinya dengan sejumlah uang.  Sehingga terlihat jelas adanya asas saling tolong menolong dalam berbisnis.
Dalam konsepsi Islam, pintu rezeki dari berbisnis pun dikatakan memiliki 19 pintu dari 20 pintu yang ada.  Jelas konsepsi ini pun mampu kita universalitaskan, seperti konsepsi-konsepsi Islam lainnya.

2.      Waktu Kerja yang Bisa Diatur
Kita sering mendengar, katanya pegawai dan orang bergaji lainnya seringkali kesal.  Karena waktu kerja yang telah mereka curahkan tidak sebanding dengan gaji yang mereka dapatkan.  Bahkan ujung-ujungnya mereka seringkali stress.  Tapi yang paling parah adalah ketika waktu kerja yang telah mengikat itu mematikan kreativitas dan kompetensi diri hasil hobi yang dulu sering kita lakukan.  Di sisi lain, bisnis justru hadir dengan waktu kerja yang bisa diatur.  Karena dalam bisnis yang dihargai bukanlah skill kita, tapi ide dan inovasi kita.  Kita punya ide, kita organisasikan, hingga akhirnya kita implementasikan.

3.      Bebas Dipilih Oleh Siapa pun
Jika pekerjaan pegawai atau orang bergaji lainnya biasanya mensyaratkan basis jurusan tertentu, maka bisnis justru sebaliknya.  Semua orang bebas menjadi pebisnis.  Siapa pun ia, karena berbagai skill yang dibutuhkan dalam bisnis biasanya mampu kita kuasai hanya dengan membaca buku atau bahkan learning by doing.  Karena sifatnya memang lebih praktikal dibanding teoritis.  Salah satu pelajaran wajib yang tidak akan pernah dilewati oleh setiap pebisnis adalah KEGAGALAN.  Karena dengan gagal, kita akan tahu mana yang benar.

4.      Tak Lekang Oleh Zaman
Ketika banyak profesi yang naik turun tingkat kebutuhannya di masyarakat, bisnis hadir dengan segala kefleksibelitasannya.  Bisnis tak lekang oleh zaman, lihat saja ketika zaman berubah menjadi zaman informasi terlebih dengan adanya internet.  Bisnis menyesuaikan dirinya dan lahirlah bisnis online.  Sungguh tak ada habisnya peluang untuk berbisnis di dunia ini.

Tapi ingat, esensi bisnis tidak hanya untuk memperkaya diri, tetapi juga untuk memakmurkan orang lain.  Oleh karena itu, uang yang kita dapat harus terus kita alirkan tentunya dalam kegiatan yang positif.  Seperti membantu orang lain, karena kebaikan anda pasti kembali pada diri anda sendiri.
E.  PENUTUP
1.  Kesimpulan
 Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa pada zaman sekarang yang lebih tepet adalah kita harus berwira usaha, karena saat sekarang sedang terjadi krisis global dan banyak orang yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), selain itu lapangan pekerjaan juga semakin sempit.  Dengan berwirausaha maka kita dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk diri kita dan orang lain.  Di Indonesia pada Februari tahun 2010 terdapat 116 juta angkatan kerja, dan Penduduk yang bekerja pada Februari 2010 bertambah sebanyak 2,54 juta orang dibanding keadaan Agustus 2009.  Sedangkan jumlah pengangguran pada bulan Februari 2010 mengalami penurunan sekitar 370 ribu orang jika dibandingkan oleh keadaan Agustus 2009
Dalam berwirausaha terdapat empat alasan yang membuat kita harus berwirausaha, yaitu:
1.Wilayah Peluang yang Begitu Luas
2. Waktu Kerja yang Bisa Diatur
3. Bebas Dipilih Oleh Siapa pun
4. Tak Lekang Oleh Zaman

2.  Saran
Menurut saya agar jumlah lapangan pekerjaan dapat bertambah di Indonesia, dan jumlah pengaguran di Indonesia dapat berkurang maka kita harus berani untuk berwirausaha.  Selain itu dengan berwirausaha kita juga dapat memebangun perekonomian di Indonesia. Tetapi dalam berwirausaha kita harus menentukan jenis usaha yang tepat.




DAFTAR PUSAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar